Kepada RP yang ....
Bogor, 5 Januari 2025
you could be my unintended
choice to live my life extended
you could be the one i'll always love
you could be the one who listens
to my deepest inquisitions
you could be the one i'll always love...
sejak bertahun-tahun yang lalu, aku sudah curiga kalau aku mengidap sapioseksual. bukan. artinya bukan aku turn on ketika melihat sapi. oh sapi! oh sapi! bukan. & tentu, kau cukup pandai untuk memahami bahwa sapioseksual adalah istilah untuk membahasakan ketertarikan romantik terhadap seseorang berdasarkan kecerdasan & isi pikirannya. & barangkali itulah salah seribu aku menyukaimu, selain sebab kau—katakanlah—begitu kyut, gorjes, menggemaskan, matang secara emosional, atau punya suara yang begitu krispi serta terasa umami.
aku suka bagaimana kau mengaransemen argumen, memilah kata, memilih kalimat. kupikir-pikir hampir selalu logis & akurat. & di setiap perbincangan kita di telepon, selalu ada semacam orgasme intelektual yang kurasakan. sebuah orgasme yang meningkatkan rasa ingin hidup seminimalnya lima kali reinkarnasi lagi. you are so damn good that i would love to destroy my body at the gym to build a greek god's body you can only touch, work my ass off to sell my soul in capitalism, immerse my useless idealism to fuckin burial, & detrimental the state for corrupting three hundred trillion then jailed for six half years.
di sisi yang lain, aku cukup mengerti bahwa ketika aku mencintai sinar bulan, maka aku juga mesti mencintai sisi gelapnya. aku maklum & mahfum bahwa beautiful soul are shaped by ugly experience. aku cukup mengerti sisi gelap di balik kau begitu cinta membaca adalah sebab ketidaan seeorang yang memahami. kau piawai menulis sebab menyadari ketiadaan seseorang yang mendengarkan. & kau gemar melukis sebab tiada yang melihat-mengamati.
tapi sayangku, ma chérie, bukankah setiap orang pada dasarnya mengantongi trauma masa lalu di saku mereka? buka matamu, sayangku, & lihatlah sekeliling kita: anger issue membentuk atlet, parent issue membentuk guru, obsessive compulsive disorder membentuk arsitek, identity issue membentuk aktor, perfectionism membentuk desainer, emotional issue membentuk psikolog, validation issue membentuk influenser, ethical issue membentuk pengacara, money issue membentuk akuntan, health issue membentuk dokter, control issue membentuk polisi, & seterusnya & seterusnya.
lalu, apa yang kau takuti? apa yang kau risaukan? aku telah jatuh cinta dua kali. pertama ketika mencintai kelebihan-kelebihanmu, kedua ketika mencintai kekurangan-kekuranganmu. i always find perfection in imperfection. aku memang mencintai kerlip bintang, tapi lengkap dengan langit gelap di sekelilingnya.
Sincerely,
Gerry